Semakin banyak komputer yang terdapat di dalam jaringan yang sama dengan target, maka semakin banyak pula ICMP echo reply yang dikirimkan kepada target, sehingga akan membanjiri sumber daya komputer target, dan mengakibatkan kondisi penolakan layanan (Denial of Service) yang menjadikan para pengguna tidak dapat mengakses layanan yang terdapat di dalam komputer yang diserang. Beberapa sistem bahkan mengalami crash atau hang, dan lagi, banjir yang berisi paket-paket "ICMP echo request/reply" akan membuat kongesti (kemacetan) jaringan yang dapat mempengaruhi komputer lainnya.
Karenanya, serangan ini seringnya dilancarkan kepada sebuah sistem atau jaringan yang dimiliki oleh penyedia jasa Internet (Internet Service Provider/ISP), sehingga dapat menyebabkan masalah terhadap kinerja jaringan dan tentu saja menolak akses dari klien. Smurf attack pertama kali muncul pada tahun 1997 dan mencuat saat server web Yahoo! mengalaminya (diserang sebagai target), dan selama tiga jam, server Yahoo! pun tidak dapat digunakan. Selain server pusat jaringan, web server, dan server ISP, beberapa target lainnya yang sering diserang adalah Internet Relay Chat (IRC) Server.
Keuntungan dari serangan ini adalah si penyerang tidak harus membuat banyak lalu lintas data untuk melakukan penyerangan (dengan demikian, tidak membutuhkan komputer dengan kekuatan yang tinggi), karena memang si penyerang mengirimkan paket ICMP echo request secara broadcast kepada komputer-komputer yang "bertetanggaan" dengan komputer target. Meski paket ICMP echo request yang dikirimkan hanya satu, hal ini dapat menjadi masalah besar jika memang jaringan tersebut sangat besar (memiliki banyak host).
Selain Smurf Attack, ada juga serangan yang menggunakan metode serupa, yang disebut sebagai Fraggle Attack, dengan satu perbedaan yakni paket yang dikirimkan oleh penyerang. Jika dalam Smurf Attack, si penyerang mengirimkan paket ICMP, maka dalam Fraggle Attack, si penyerang akan mengirimkan paket protokol User Datagram Protocol (UDP).
sumber : wikipedia.org